Matahari pagi juga belum menampakkan cahaya terang nya. Kepekatan malam juga memberikan warna tersendiri di malam itu. Dinginnya pagi itu menghampiri ruang-ruang terbuka yang ada di Rumah Bidan tersebut. Embun pagi mulai membasahi rumput-rumput liar di sekeliling rumah persalinan itu.
Dari dalam kamar bersalin terdengar suara rintihan kesakitan seorang Calon Bunda yang sedang berjuang mati-matian untuk melahirkan anak pertamanya. Tidak jauh dari sisi wanita tersebut juga berdiri seorang Calon ayah yang sangat gelisah menantikan kelahiran anak pertamanya dan penderitaan istrinya. Serta juga sanak saudara yang di luar dari ruang persalinan menunggu cucu, ponakan yang ingin lahir.
Tepat pada pukul 04:00 pagi itu, pecahlah keheningan malam dengan suara tangis bayi Laki-Laki yang sehat. Bayi itu diberikan nama Dhenny Syahputra. Betapa bahagia nya pasangan tersebut telah dikarunia anak pertama dalam keadaan sehat dan tidak kurang sesuatu apapun.
Ya... 29 tahun yang lalu, tepat nya hari Kamis, 05 July 1983 Jam 04:00 wib. Aku terlahir ke dunia ini. Dari rahim seorang Ibu yang teramat mulia bagi ku. Dengan tangisan kebahagian, aku di dekap oleh Ibunda dan Ayahanda ku. Perjuangan dan penderitaan selama sembilan bulan yang di rasakan oleh ibunda ku, terbayar ketika mendengar suara jerit tangis ku.
Aku terlahir tanpa apa-apa, Bundalah yang telah mengajariku segalanya,
Bunda memberiku ilmu Agama yang sangat-sangat cukup. Bunda rela mengantarkanku ke tempat pengajian terbaik yang ada di kota ku, walau sangat jauh setiap hari nya perjalanan yang harus di tempuh. Dengan harapan aku dapat mengenal siapa Pencipta ku dan aku menjadi anak yang soleh. Bunda membesarkan ku dengan segala upaya, berharap aku akan menjadi orang yang berguna buat nusa dan bangsa.
Ketika aku menangis di dalam ketakutan, Bundalah yang selalu menenangkan aku. Dan ketika aku jatuh sakit, bunda juga yang selalu berada disampingku.
Bunda selalu menegurku ketika aku melakukan kesalahan, dengan harpan aku selalu belajar dan menjadikan kesalahan-kesalahan yang aku perbuat sebaga pengalaman hidup ku ke depannya. Bunda selalu mengingatkan ku ketika aku lupa. Bunda juga selalu menghibur diriku ketika aku sedih. Bunda lah yang menyembuhkan aku ketika aku sedang terluka.
Terima Kasih yang sebesar-besar nya aku ucapkan kepada ibunda yang telah dengan sabar membawa aku kemanapun ibunda pergi di dalam perut ibunda. Walaupun ananda tau, dari 1 bulan pertama ibunda mengandung ananda, sampe dengan 9 bulan, ibunda selalu muntah-muntah darah. Dan minum air putih ibarat minum jarum-jarum tajam. Tapi ibunda begitu sabar dan ikhlas menggendong ananda di dalam perut ibunda.
Betapa besar pengorbanan, keikhlasan dan kesabaran mu ibunda. Terima Kasih telah menjadi Malaikat Pelindungku. Terima kasih telah melahirkan aku ke dunia ini dengan pertaruhan besar nyawa dan raga mu. Terima kasih ibunda.
Bunda, kini raja kecil mu telah dewasa, Raja yang sedang berusaha mengejar dan meraih cita-cita. Dan berharap aku akan menjadi orang yang berguna, demi mewujudkan harapan dan impian keluarga.
Maafkan atas semua kesalahan-kesalahan ku ibunda.
Maafkan Raja kecil mu yang belum bisa membahagiakan mu sampai saat ini.
Maafkan kesalahan ananda yang dari awal mengandung ananda sampai sekarang selalu membuat ibunda susah.
Terima kasih ibunda,
Bundalah segalanya bagiku.
Tanpa perjuangan dan pengorbanan serta pendidikan yang telah bunda tanamkan selama ini, aku bukanlah siapa-siapa dan apa-apa.
Kasih ibunda kepada ananda tidak akan pernah terbalas sepanjang masa.
Hanya Allah yang dapat membalas semua ketulusan mu ibunda.
Ingin rasa nya di hari ulang tahun ku, aku dipeluk lagi di dalam dekapan ibunda.
Raja Kecilmu,
Dhenny Farial Pratama, ST
Very Like This (y) :)
BalasHapus