Sangat ironis melihat sistem
pendidikan di Indonesia di era digital sekarang ini. Banyak sekolah-sekolah
negeri di indonesia yang perlu di reformasi secara radikal dalam sistem belajar
mengajar nya. Kita perlu secara aktif merumuskan kembali masa depan pendidikan
di indonesia. Karena saat ini sistem pendidikan tradisional telah usang.
Kita perlu mengganti model 'ban berjalan' seperti saat ini
dengan belajar 'mandiri' berdasarkan prinsip-prinsip ilmu kognitif modern,
termasuk penemuan, pemaknaan, keterlibatan penuh, dan pengujian. Dengan
demikian, kecintaan belajar secara alami akan tumbuh dalam diri setiap orang.
Kebutuhan akan arti penting sebuah
pendidikan dirasakan semakin mendesak pada beberapa tahun terakhir ini. Dan
dunia telah berubah begitu drastis sehingga diperlukan suatu reformasi radikal
dalam sistem persekolahan jika kita ingin memasuki era digital seperti sekarang
ini dengan lebih tegar. Banyak negara lain yang juga sedang mencari jalan baru
menuju reformasi pendidikan.
Jika tujuan kita hanyalah menciptakan
sekolah-sekolah terbaik di dunia, jawabannya sangatlah sederhana : temukan
ide-ide terbaik yang telah teruji dan kaitkan hal itu dengan kebutuhan kita.
Akan tetapi, revolusi yang sebenarnya
bukan hanya soal proses belajar mengajar, melainkan soal pembelajaran:
menemukan cara belajar, cara berfikir dan teknik-teknik baru yang dapat
diterapkan pada masalah dan tantangan apapun, untuk semua tingkat usia.
Ada beberapa langkah yang dirasa sangat penting didalam
mereformasi sistem pendidikan di Indonesia secara radikal untuk menuju ke dalam
masyarakat pembelajaran di era digital ini. Dan langkah-langkah ini hanya dapat
dijalankan dengan peranan pengajar (guru) di sekolah serta peranan dari orang
tua sendiri. Berikut adalah paparan langkah-langkah yang harus kita lakukan
dalam merombak system pendidikan kita sekarang ini.
Peranan Orang Tua :
- Setiap pelajar wajib memiliki komputer laptop masing-masing.
- Setiap rumah harus memiliki pesawat gabungan televisi-komputer dengan harga yang terjangkau.
- Setiap orang tua dilatih untuk mengembangkan potensi awal anaknya yang menakjubkan, agar mereka mengenali karakter, gaya berfikir dan gaya belajar anaknya yang unik.
- Setiap anak yang berumur 4 tahun dapat mengeja, membaca dan menulis; dapat menghitung, menambah, mengurangi, mengalikan dan membagi; dapat mengarang cerita, menggambar dan melukis; dapat menguasai tiga atau empat bahasa dan mereka mempelajarinya secara menyenangkan melalui berbagai permainan.
- Kesehatan setiap anak sejak lahir harus dimonitor secara teratur untuk memastikan bahwa penglihatan, pendengaran dan indra-indra yang lain dapat berfungsi dengan baik.
- Setiap anak yang berusia 5 atau 6 tahun mengawali sekolah dengan kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi mereka secara penuh.
Peran Guru
- Setiap orang, dari segala umur harus memiliki akses langsung ke guru-guru terbaik di dunia tentang topik apapun.
- Setiap orang dapat memilih apapun yang diminatinya dari perpustakaan, museum sains interaktif dan galery seni terbaik di dunia.
- Setiap orang harus berhubungan dengan orang-orang lain di seluruh dunia secara teratur dan merancang permainan elektronik sendiri guna mengajarkan topik yang mereka minati.
- Sekolah menjadi ajang kegiatan paling menarik di lingkungan tempat sekolah itu berada. Dari sinilah mereka di arahkan untuk menjelajahi seluruh dunia pengalaman dan pengetahuan.
- Guru adalah tenaga profesional yang di gaji tinggi dan sangat di hargai.
- Para guru yang berpengetahuan luas tentang mata pelajaran tertentu menggunakan dunia ini sebagai ruang kelasnya. Buku ajar (textbook) yang dipakai berupa permainan pendidikan multimedia yang interaktif, yang dirancang oleh tim ahli yang berpengalaman luas dalam membuat permainan komputer Nintendo, iklan TV dan program TV profesional.
- Setiap guru adalah manager terlatih yang mengelola pusat belajar; disini mereka bertindak sebagai mentor seperti pelatih olahraga yang andal.
- Setiap orang, dari segala umur dapat merancang kurikulum sendiri dan mengakses sumber-sumber informasi untuk mempelajari hal-hal yang mereka minati dengan cepat dan mudah.
- Semua lulusan sekolah harus mampu mengembangkan kompetensi yang lebih tinggi daripada lulusan sebelumnya dalam kemampuan dasar, seperti membaca, menulis, matematika, sains, geografi, sejarah dan pengetahuan umum. Apa yang disebut sebagai kemelekan budaya (cultural literacy).
- Tiga "mata pelajaran" utama yang di ajarkan di sekolah adalah belajar tentang cara belajar, cara berfikir dan cara mengelola masa depan diri sendiri. Akan tetapi, semua itu tidak di ajarkan sebagaimana mata pelajaran biasa, tetapi diintegrasikan sebagai model yang berlaku untuk semua mata pelajaran.
- Sekolah itu sendiri dirancang ulang seluruhnya. Sekolah dijadikan pusat sumber pengetahuan dan pembelajaran masyarakat.
- Kursus pengantar tentang ribuan topik dari akutansi, desktop publishing, penulisan buku, hingga pemeliharaan lebah, semuanya tersedia melalui World Wide Web dan dipadukan dengan pelatihan di pusat pembelajaran masyarakat setempat. Lazimnya kursus berlangsung selama satu hari hingga enam minggu.
- Bergantung pada keinginan masyarakatnya, setiap sekolah dapat memiliki usaha pertanian, perkebunan hutan, penetasan ikan, penerbitan koran atau penyiaran. Di situ ada industri percontohan yang memungkinkan para siswa menguji pengetahuannya melalui praktik ekonomi, sains, akuntansi dan hasilnya dapat dijual kepasaran.
- Setiap orang adalah guru dan sekaligus murid.
- Para remaja penggemar internet dan komputer wajib mengajari dan melatih para orang tua dan kakek nenek mereka di pusat belajar masyarakat.
- Siapapun yang ingin bekerja pasti akan dipekerjakan. Namun, disebagian besar negara maju hanya sedikit orang yang bekerja dari pukul 9 pagi sampai 5 sore di perusahaan-perusahaan besar. Sebagian besar orang bekerja mandiri di bidang pekerjaan yang mereka sukai, dengan menjual barang dan jasanya di internet ke ceruk-ceruk pasar di seluruh dunia.
- Hampir semua perusahaan adalah organisasi pembelajar. Peran utama mereka adalah mengelola orang-orang, bukan hanya mempekerjakan mereka. Kebanyakan orang bekerja secara mandiri atau dalam tim-tim kecil untuk menangani proyek tertentu.
- Hampir semua pusat belajar masyarakat berhubungan erat dengan dunia bisnis dan organisasi lain dalam jaringan "masyarakat pembelajar".
Apakah semua paparan di atas
terdengar seperti utopia? Sangat jauh dalam hitungan tahun cahaya di masa
depan? Semua aspek tersebut sekarang ini tengah berlangsung di berbagai tempat
di belahan dunia ini.
Hanya sedikit orang-orang aktif yang
"pensiun" dalam pengertian tradisional. Sebaliknya, kita akan
menyaksikan para tukang kayu dan insinyur berumur 70-an melatih anak-anak putus
sekolah untuk mempelajari kemampuan-kemampuan baru. Dan mereka bersama-sama
menghasilkan bahan-bahan belajar terbaik di dunia di pusat pembelajaran
prasekolah bagi masyarakat luas tidak hanya untuk keluarga mampu.
Sekarang, apalagi yang kita tunggu?
Ingin melakukan reformasi cara belajar secara radikal? Atau kita akan melihat
anak cucu kita akan tenggelam dan tertinggal jauh oleh dunia lain yang lebih
siap dan mempunyai kompetensi lebih untuk memasuki era digital sekarang ini. Kita
yang menanam, anak dan cucu kitalah nanti yang akan menikati buah dari jerih
payah serta pemikiran-pemikiran kita. Maka, sampai kapanpun kita akan terus
selalu dikenang oleh generasi kita yang akan datang. Karena kaum muda adalah generasi
penerus bangsa yang akan datang.
By : T. Dhenny Farial Pratama, ST
Cementing Engineer - COSL Indo
Wakil Ketua Umum - Pengurus Pusat APPI
Staff Kelautan dan Masyarakat Pesisir - DPP AMPI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar