"Welcome to my Blog"

Selamat datang di Blog saya. Bienvenue sur mon Blog. Willkommen in meinem Blog. Benvenuti nel mio blog. Welcome to my Blog. Bienvenidos a mi blog. Welkom op mijn Blog.

Selasa, 17 Juli 2012

Indonesian Culture Akar Dari Gerakan Perubahan

Wacana gerakan perubahan sering dimaknai secara kental di bidang politik, ekonomi, hukum, dan lembaga-lembaga negara. Padahal, perubahan di bidang-bidang itu dapat berlangsung apabila gerakan perubahan dapat menjiwai roh kebudayaan Indonesia yang telah menjadi akar adab dan peradaban bangsa Indonesia selama ini.

Pola pemikiran kontinental, seperti demokrasi, jangan diambil dan diterapkan mentah-mentah di Indonesia. Sebab, budaya Indonesia ini sejatinya adalah maritim (kelautan), bukan kontinental seperti di Eropa. Dalam budaya maritim, misalnya, kita tidak mengenal individualisme. Sebab bangsa maritim menerjang lautan dengan kebersamaan (kolektivisme).

Contoh lain dari budaya maritim, adalah pemikiran yang terbuka (open minded). Masyarakat maritim, membentuk kota-kota pelabuhan (bandar-bandar). Sebagai Bandar, masyarakat terbuka pada hal-hal yang asing, kedatangan bangsa-bangsa asing untuk berdagang, dan akhirnya bersentuhan dengan budaya-budaya asing. Karena itu, sejatinya Indonesia percaya diri dengan budayanya, tidak takut terhadap hal-hal yang asing. Kita tidak punya sikap Xenophobia.

Demikian pentingnya kebudayaan dalam menuntun seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga keberadaan bangsa sepenuhnya ditentukan oleh budaya. Negara bisa saja gagal, tetapi selama budaya masih hidup dan berkembang maka bangsa akan tetap ada. Tetapi, apabila budaya dibuang dan punah, maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang gagal.

Karena itu, gerakan perubahan  jangan hanya berkonsentrasi pada perubahan politik, ekonomi, hukum dan lembaga-lembaga negara, melainkan harus pula menekankan aspek kebudayaan. Penekanan pada kebudayaan akan membuat gerakan perubahan terus hidup dan mengilhami seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia.


Dhenny Farial Pratama, ST
Wakil Ketua Umum - DPP APPI (Aliansi Pemuda Pekerja Indonesia)
Staff Kelautan dan Masyarakat Pesisir - DPP AMPI

Kaum Pemuda Adalah Kaum Penjaga Ideologi Bangsa

Ideologi Kepemimpinan Pemuda

Demokrasi Indonesia hari ini belum mampu menghasilkan regenerasi yang terdesain. Hal itu menghasilkan generasi muda yang yang karbitan, bermental sodok-menyodok, mengkhianati ideologi dan cita-cita perjuangannya sendiri. Demokrasi yang matang adalah demokrasi yang bisa menghasilkan generasi-generasi penerus yang siap memimpin dengan mentalitas dan ideologi yang kokoh.
Ideologi adalah jiwanya politik! Ideologi bukan sekadar susunan kata-kata indah yang hanya mengonggok menjadi slogan yang mati. Ideologi adalah jiwa: jiwa yang hidup dan menghidupkan setiap orang yang terbakar hatinya untuk memperbaiki, merestorasi Indonesia. Ideologi adalah jiwa yang menggerakkan dan memimpin setiap tindak tanduk, taktik dan strategi dari tiap anak-anak muda .
Inilah ciri khas yang harus dibangun, menjadi ciri khas pemuda-pemudi Indonesia, Kita adalah Pemuda-Pemudi yang dipimpin oleh Ideologi, bukan oleh uang, bukan oleh materi semata, bukan oleh semata nafsu untuk kekuasaan, bukan dipimpin oleh hasrat menjadi pejabat.
Kita adalah pemuda-pemudi yang dipimpin oleh pemahaman, keyakinan dan ideologi Pancasila: bahwa bangsa ini dibangun dengan semangat kebersamaan, gotong royong, kesejahteraan sosial, persatuan dan moralitas Ketuhanan.
Membangun ciri khas pemuda-pemudi yang ideologis menghendaki penempaan diri. “Karena itu, kawan-kawanku pemuda-pemudi, jangan takut dan gentar. Karena kita ingin menempa diri kita, mencambuk diri kita sendiri, mendidik diri kita sendiri menjadi para pemimpin yang setia dan teguh pada apa yang kita yakini, yaitu merestorasi seluruh aspek kehidupan bangsa kita berdasarkan ideologi Pancasila,”.