"Welcome to my Blog"

Selamat datang di Blog saya. Bienvenue sur mon Blog. Willkommen in meinem Blog. Benvenuti nel mio blog. Welcome to my Blog. Bienvenidos a mi blog. Welkom op mijn Blog.

Senin, 06 Agustus 2012

Untuk Calon Suami Muslim : Apa arti seorang Istri?

Beberapa malam ini saya coba merenungi, apa arti seorang istri buat saya nanti kedepannya. Dan dari beberapa renungan, bacaan, perjalanan hidup serta diskusi yang saya dapat kan, saya mempunyai beberapa intisari yang dapat diambil. Dan saya mendedikasikan tulisan ini untuk calon istri ku tercinta.

Dengan dapat menikah kita tidak hanya mendapatkan seorang istri, kita mendapatkan seluruh dunia kita. Dari sekarang sampai sisa hari-hari kita istri kita akan menjadi mitra kita, teman kita, dan teman terbaik kita.

Dia akan berbagi momen dengan kita, hari-hari kita, dan tahun kita. Dia akan berbagi kegembiraan dan kesedihan, keberhasilan dan kegagalan, impian dan ketakutan kita. Ketika kita sakit, dia akan melakukan perawatan terbaik untuk kita, ketika kita membutuhkan bantuan, dia akan melakukan semua yang dia bisa untuk kita;

Bila kita memiliki rahasia, ia akan menyimpannya. Ketika kita perlu nasehat, dia akan memberikan saran yang terbaik. Dia akan selalu dengan kita, ketika kita bangun di pagi hari hal pertama yang akan kita lihat adalah mata nya yg berbinar yang  cuma menjadi miliknya; siang hari, ia akan dengan kita, jika untuk beberapa saat  dia tidak bersama dengan kita, dia akan memikirkan kita, berdoa untuk kita dengan sepenuh hati, pikiran dan jiwa, ketika kita pergi tidur di malam hari, hal terakhir yang kita lihat adalah senyum kebahagiaan dia, dan ketika kita tidur, kita masih akan melihat dia di  mimpi kita. Singkatnya, dia akan menjadi bagian di seluruh dunia kita dan kita ada di dalam  dunia itu.

Deskripsi terbaik yang saya pernah baca, yang menggambarkan kedekatan pasangan antara satu sama lainnya adalah ayat Al-Qur'an yang mengatakan: "Mereka adalah pakaian kitaa dan kita adalah pakaian mereka" (QS Al Baqarah 2:187). Memang, pasangan adalah seperti pakaian diantara satu sama lain, karena mereka dapat memberikan satu sama lain suatu perlindungan, kenyamanan, cover, dukungan, dan perhiasan yang menyediakan pakaian bagi manusia. Bayangkan saja perjalanan pada musim dingin di kutub utara ataupun selatan  tanpa pakaian!!! Pasangan kita memberikan kita tingkat kenyamanan yang sama, perlindungan, cover dan dukungan dalam perjalanan kehidupan kita di bumi ini. Sebagai pakaian yang akan kita gunakan dalam perjalanan melintasi kutub utara ataupun selatan.

Hubungan antara suami-istri adalah hal yang paling menakjubkan dari semua hubungan manusia: jumlah cinta dan kasih sayang, keintiman dan kedekatan, kasih dan sayang, kedamaian dan ketenangan yang mengisi hati pasangan yang susah untuk  dijelaskan. Satu-satunya penjelasan yang rasional untuk ini yang paling menakjubkan dari semua perasaan manusia adalah bahwa:  tindakan Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Dan Allah telah menciptakan untuk kita pasangan (dan sahabat dari jenis kamu sendiri ..." (QS Al Nahl 16:72) Hanya kami Yang Maha Kuasa Allah Subhanahu wa Ta'ala di Kekuasaan Nya yang maha besar, Mercy Tanpa Batas, dan Kebijaksanaan Agung dapat membuat dan menanamkan perasaan ini luar biasa dan diberkati di hati pasangan. Bahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala mengingatkan mereka yang mencari tanda-tanda-Nya di alam semesta bahwa perasaan di hati suami-istri adalah di antara tanda-tanda yang harus membimbing manusia untuk keberadaan-Nya yang Ia katakan dalam Al Qur'an, "Dan di antara tanda-tanda-Nya adalah ini, bahwa Dia menciptakan kamu pasangan dari antara kamu sendiri, bahwa kamu  mungkin tinggal dalam ketenangan dengan mereka dan Dia telah menempatkan cinta dan belas kasih antara hatimu: Sesungguhnya  yang merupakan tanda bagi mereka yang berpikir "(QS. Al Rum 30:21).

Namun Allah Subhanahu wa Ta'ala mengetahui bahwa hati manusia bukanlah sebuah entitas statis, kadang-kadang lemah dan kadang dinamis. Perasaan dapat dan melakukan perubahan dengan waktu. Kasih bisa layu dan memudar. Ikatan perkawinan mungkin melemahkan jika tidak dirawat. Kebahagiaan dalam pernikahan tidak dapat diambil untuk diberikan; kebahagiaan terus menerus memerlukan dukungan yang konstan dari kedua belah pihak. Pasangan Suami-Istri itu seperti sebuah  pohon yang harus tetap hidup dan terus tumbuh, tanah harus dipertahankan, dipelihara, disiram dan dipelihara.

Ingatlah bahwa Nabi kita Muhammad Salallaahu 'aliahi wa'sallaam telah menemukan waktu untuk pergi ke gurun dan balapan dengan istrinya Aisyah.
Ingat bahwa Salallaahu Nabi aliahi wa'sallaam mengajak istrinya untuk menonton Etiopia muda bermain dan menari tarian rakyat mereka. Menunjukkan emosi yang diperlukan untuk menjaga ikatan pernikahan jauh dari berkarat dan hancur.

Ingat bahwa kita akan dihargai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk setiap emosi yang kitaa tunjukkan kepada istri kita sebagai Salallaahu Nabi aliahi wa'sallaam kata "orang akan dihargai untuk apa pun ketika dia mencari keridhaan Allah bahkan makanan yang ia suapkan ke mulut istrinya "

Jangan pernah meremehkan pentingnya hal-hal yang tampaknya kecil seperti menyuapkan makanan di mulut istri kita, membuka pintu mobil untuknya, dll. Ingat bahwa Salallaahu Nabi aliahi wa'sallaam menggunakan lututnya kepada istrinya untuk membantu mengangkat istri nya naik ke punggung unta.

Cobalah untuk selalu menemukan waktu bagi kita dan istri untuk berdoa bersama. Memohon doa kepada Allah SWT untuk memperkuat ikatan antara kita dengan istri kita dan Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah jaminan terbaik bahwa ikatan perkawinan kita akan selalu tetap kuat.
Ingat bahwa Salallaahu Nabi aliahi wa'sallaam memberi kabar gembira bagi pasangan yang bangun di malam hari untuk berdoa bersama. Para Salallaahu Nabi aliahi wa'sallaam bahkan mendesak pasangan yang pertama bangkit membangunkan pasangan lainnya sampai bahkan dengan melemparkan air dingin pada wajahnya.

Selalu melakukan yang terbaik untuk menjadi yang lebih baik untuk istri kita dengan kata-kata dan dengan perbuatan. Bicaralah padanya, tersenyum padanya, segera dapatkan dia, mintalah pendapatnya, menghabiskan waktu yang berkualitas dengannya dan selalu ingat bahwa Salallaahu Nabi aliahi wa'sallaam mengatakan "yang terbaik dari kamu semua adalah mereka yang terbaik untuk istri-istri mereka"

Akhirnya,  bahwa pasangan suami dan istri berjanji untuk mencintai dan menghormati pasangan mereka sampai kematian memisahkan mereka. Saya percaya bahwa janji ini adalah baik atau bahkan yang lebih baik lagi, tetapi buka itu saja. Tidaklah cukup hanya dengan kita mencintai istri kita saja. Kita harus mencintai apa yang dia cintai juga. Contoh : seperti Keluarganya, dia orang yang sangat mencintai keluarganya, dan kita harus dapat mencintai keluarga nya juga. Jangan seperti teman saya yang tidak senang dengan orang tua istrinya yang datang untuk mengunjungi mereka dalam waktu  beberapa minggu. Dia terus terang mengatakan pada istrinya "Aku tidak suka orang tua kamu" Tentu saja dia marah menatapnya lurus-lurus dan berkata "saya tidak suka menjadi istri yang baik buat kamu" .
Juga tidak cukup kita mencintainya hanya sampai kematian kita tiba. Cinta tidak harus berakhir dan kami percaya ada kehidupan setelah kematian dimana mereka yang melakukan kebenaran di dunia ini akan bergabung dengan pasangan mereka (QS. Al Zukhruf 43:70) dan keturunan.

Contoh terbaik dalam hal ini adalah Salallaahu Nabi aliahi wa'sallaam yang mencintai Khadijah, istrinya 25 tahun diperluas untuk mencakup semua orang yang dicintainya dan terus bahkan setelah kematiannya. Setelah  bertahun-tahun lamanya meninggalnya khadijah dan Nabi SAW  tidak pernah lupa pada khadijah dan setiap kali seekor kambing disembelih di rumahnya ia akan mengirim bagian dari itu untuk keluarga Khadijah dan teman-teman.
Begitulah peran terbesar dan arti seorang Istri buat masa depan kita ke depan para sahabat ku. Cintailah istri mu, karena dialah yang akan menjadi Bidadari nanti nya di surga mu. Mudah-mudahan ilmu dan amalan ini dapat bermanfaat buat kita kedepannya. Amin.

Tulisan ini aku dedikasikan buat calon istri ku tercinta. NH Nanda Lestari.

Created :
T. Dhenny Farial Pratama, ST

Rabu, 01 Agustus 2012

PERALATAN SEMEN CASING PADA SUMUR OIL&GAS

Proses penyemenan terdiri dari pencampuran air dengan semen dalam
perbandingan tertentu dan dengan additive tertentu pula. Pendorongan semen dapat
dilakukan dengan sistem sirkulasi ke belakang casing, ditekan masuk ke formasi atau
ditempatkan sebagai suatu plug atau sumbat pada lubang yang tidak merupakan
perforasi completion (misalnya disini open hole completion).
Peralatan penyemenan pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu
peralatan di atas permukaan (surface equipment), dan peralatan bawah permukaan.

1. PERALATAN DI ATAS PERMUKAAN
Peralatan penyemenan terdapat di atas permukaan meliputi Cementing unit, Flow
line, dan Cementing head.

A. Cementing Unit
Cementing unit adalah merupakan suatu unit pompa yang mempunyai fungsi
untuk memompakan bubur semen (slurry) dan lumpur pendorong dalam
proses penyemenan.

Cementing Unit terdiri dari :

• Tanki Semen
Untuk menyimpan semen kering.

• Hopper
Untuk mengatur aliran dari semen kering agar merata.

• Jet Mixer
Mixer yang umum digunakan sekarang ini adalah jet mixer dimana
dipertemukan dua aliran yaitu bubur semen dan air yang ditentukan
melalui venturi agar dapat mengalir dengan deras dan dapat menghasilkan
turbulensi, yang dapat menghasilkan pencampuran yang baik dan benarbenar
homogen. Densitas slurry dapat diukur dengan mud balance

Motor penggerak pompa dan pompa semen
berfungsi untuk memompa bubur semen.

Jenis-jenis Cementing unit :
1. Truck mounted cementing unit
2. Marine cementing unit
3. Skit mounted cementing unit

Mengontrol rate dan tekanan, jenis pompa dapat berupa duplex double acting piston pump dan single acting triplex plunger pump. Plunger pump lebih umum dipakai karena slurry dapat dikeluarkan dengan rate yang lebih uniform dan tekanannya lebih besar.

B. Flow Line
Pipa yang berfungsi untuk mengalirkan bubur semen yang dipompakan dari cementing unit ke cementing head.

C. Cementing Head
Berfungsi untuk mengatur aliran bubur semen yang masuk ke lubang bor. Ada dua tipe cementing head, yaitu :
1. Mac Clatchie Cementing Head
Merupakan type cementing head yang cara penggunaannya pada waktu pemasukan bottom plug dan top plug dengan jalan membuka dan memasang kembali.

2. Plug Container
Jenis ini tidak praktis dari pada mac clatchie, karena pada plug contanier ini memasangnya top plug dan bottom plug tidak perlu membukanya, akan tetapi sudah terpasang sebelumnya.

2. PERALATAN BAWAH PERMUKAAN

Peralatan penyemenan bawah permukaan meliputi :

a. Casing
Merupakan pipa selubung yang berfungsi untuk :

1. Melindungi lubang bor dari pengaruh fluida formasi dan tekanan-tekanan disekitarnya.

2. Melindung lubang bor dari guguran

3. Memisahkan formasi produktif satu dengan lainnya.

4. Bersama-sama semen memperkuat dinding lubang serta mempermudah operasi produktf nantinya.

Jenis-jenis casing :
• Conductor casing
• Intermediate casing
• Production casing

b. Centralizer
Untuk mendapatkan cincin semen yang baik (merata), casing harus terletak ditengah-tengah lubang, untuk itu casing dilengkapi dengan centralizer.
Fungsi dari centralizer sebagai berikut :
1. Menempatkan casing di tengah-tengah lubang
2. Menyekrap mud cake
3. Mencegah terjadinya differntial sticking
Centralizer dibuat dari bahan baja, sehingga mampu mendorong casing di tengah-tengah lubang.

c. Scratchers
Adalah suatu alat yang dirangkaikan/dipasang pada casing dan berfungsi untuk membersihkan dinding lubang bor dari mud cake, sehingga didapat lubang bor yang bersih.
Ada dua jenis scratchers , yaitu Rotation type wall scratchers dan Reciprecasing type scratcher.
Pemasangan scratchers pada casing pada umumnya dilas, tetapi dewasa ini dipasang dengan step collar atau clemps. Receiprecasing scratcher umumnya dipasang pada interval 15-20 ft sepanjang daerah yang disusun, sedang relating scretcher dipasang pada zone produktif (porous).

d. Peralatan Floating
Peralatan floating terdiri dari casing shoe, float shoe, guide collar dan float collar.

1. Casing Shoe
Biasanya berbentuk bulat pada bagian bawah dan ditempatkan pada ujung terbawah dari rangkaian casing dan didalamnya tidak terdapat valve.
Berfungsi sebagai sepatu dan pemandu untuk memudahkan pemasukan rangkaian casing agar tidak terjadi sangkutan pada didnding lubang bor. Shoe ini bersifat drillable atau dapat dibor kembali.

2. Float Shoe
Pada prinsipnya adalah sama dengan casing shoe, perbedaannya terletak pada adanya valve yang berfungsi untuk :
• Mencegah aliran balik, mencegah blowout pada saat casing diturunkan.
• Mencegah aliran balik semen, setelah proses penyemenan.
• Memperkecil beban menara.

3. Guide Collar
Tidak dilengkapi valve, sehingga tidak dapat menahan tekanan balik.

4. Float Collar
Dilengkapi dengan valve, sehingga fapat menahan tekanan balik semen.

e. Shoe Trach
Merupakan pipa casing yang dipasang antara shoe dan collar, sepanjang satu batang atau lebih, tergantung dari ketinggian semen di annulus, karena ketinggian semen di annulus akan menentukan perbedaan tekanan hidrostatik diluar dan didalam casing pada waktu memasukkan top plug. Shoe trach berfungsi untuk menampung bubur semen yang bercampur udara atau lumpur pendorong, agar tidak keluar ke annulus disekitar shoe. Memasukkan udara pada bubur semen ini terjadi bila penyemenan menggunakan mac clatchie cementing head, yaitu pada saat cementing head dibuka sampai memasuki top plug dan pemasangan cementing head kembali. Udara masuk karena adanya penurunan tekanan semen, akibat perbedaan berat jenis bubur semen didalam casing dan berat jenis lumpur diluar casing.

f. Bottom Plug
Berfungsi untul mencegah adanya kontaminasi antara lumpur dengan bubur semen. Jadi untuk mendorong lumpur yang berada didalam casing dan memisahkan casing dari semen dan juga membersihkan mud film didalam dinding casing, pada bottom plug terdapat membran yang pada tekanan tertentu dapat pecah, sehingga semen akan mengalir keluar dan terdorong ke
annulus sampai mencapai tujuan yang diharapkan. Bottom plug dibuat dari bahan karet dan bahan dalamnya dibuat dari alluminium.

g. Top Plug
Berfungsi untuk mendorong bubur semen, memisahkan semen dari lumpur pendorong agar tidak terjadi konyaminasi, membersihkan semen dari sisa-sisa semen didalam casing. Alat ini sebagian besar terbuat dari karet dan pada bagian bawahnya digunakan plat alluminium dan tidak mempunyai membran. Apabila top plug ini sudah mencapai bottom plug, maka tekanan pompa akanm naik secara tiba-tiba dan pada saat itu pemompaan dihentikan.

3. PERALATAN PADA STAGE CEMENTING

Peralatan Di Atas Permukaan
Pada penyemenan bertingkat ini, alat yang digunakan relatif sama dengan penyemenan konvensional.
Peralatan Di Bawah Permukaan

1. Stage Cemmenting Collar
Berfungsi untuk melewatkan bubur semen setelah penyemenan pertama dilakukan. penyemenan bertingkat dilakukan apabila sumur terlalu dalam, formasi diatas dan dibawah zona yang disemen cukup jauh, menghindari bahaya tekan pompa yang berlebih.

2. Cement Basket
Terletak dibawah stage cementing collar, berfungsi untuk menyekat ruang annulus antara ruang bawah stage collar dan bagian atas stage collar.

3. Trip Plug
Setelah primary cementing selesai maka dimasukkan trip plug. Plug ini berfungsi untuk membuka lubnag pada strategi cementing collar. Karena beratnya, trip plug ini turun kebawah yang akhitnya sampai pada stage cementing collar. Dengan tekanan tertentu lower inner sleeve akan turun dan membuka lubang pada stage cementing collar disebut cementing ports.

4. Shut Off plug
Setelah pendorongan bubur semen selesai, kemudian dimasukkan shut off plug yang berfungsi untuk menutup cementing port, sehingga tidak terjadi aliran balik.

4. PEMBAHASAN

Operasi penyemenan bertujuan untuk melekatkan casing pada dinding lubang sumur, melindungi casing dari masalah-masalah mekanis sewaktu operasi pemboran (seperti getaran), melindungi casing dari fluida formasi yang bersifat korosi dan untuk memisahkan zona yang satu terhadap zona yang lain di belakang casing.
Proses penyemenan diawali dengan pemompaan semen masuk lubang casing kemudian didorong kedalam sampai batas yang diinginkan, setelah kering maka baru dilakukan pemboran selanjutnya.

5. KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Operasi penyemenan merupakan bagian dari operasi pemboran yang memakan biaya yang besar karena peraatan yang digunakan tidak dapat dipakai kembali , karena tertanam dalam dalam sumur untuk seterusnya, seperti centralizer, casing dan scratcher.

2. Penyemenan harus benar-benar sempurna dan tidak terjadi rongga-rongga pada tempat yang disemen sebabkan menyebabkan kerusakan casing akibat mengembangnya udara atau fluida lainnya yang masuk dalam rongga tersebut akibat terkena temperatur dan tekanan yang tinggi.

3. Operasi penyemenan bertingkat (stage cementing) diterapkan apabila :
• Sumur terlalu dalam,
• Formasi diatas dan dibawah zona yang disemen cukup kompak dan jauh,
• Untuk menghindari tekanan pompa yang berlebihan, sehingga dapat mengurangi pengeluaran biaya



Disusun:
T. Dhenny Farial Pratama, ST
Cementer - COSL Indo
China Oilfield Service Limited

What is Cementing in Oil and Gas Field ?

Berbagai jenis semen belakangan ini telah dikembangkan. Jenis semen yang banyak digunakan sekarang ini adalah jenis semen Portland. Semen jenis ini dibuat dengan cara mencampurkan batu gamping dengan lempung dan diproses pada suhu yang tinggi.

Semen Portland ini dikembangkan oleh yoseph aspdin pada tahun 1824, dan pertama kali digunakanpaa sumur minyak tahun 1903 dengan tujuan untuk menutup air. Pada saat itu digunakan semen konstruksibiasa dan harus menunggu sampai 28 hari sebelum dilakukan pengetesan dan pemboran selanjutnya. Kemudian untuk mengatasi masalah yang di jumpai pada penggunaan semen Portland pada waktu pemboran dalam, industri semen memodifikasi semen biasa dan menyesuaikannya dengan kondisi sumur minyak.
Komposisi Semen Pemboran ?
Pada umumnya terdapat 4 (empat) senyawa kimia yang berperan sebagai senyama aktif dalam semen. Bila semen mengalami hidrasi, sennyawa ini memberikan pengaruh besar dalam pembentukan kekuatan semen keringnya. Senyawa-senyawa tersebut antara lain :
  1. Tricalcium Aluminate (C3A)
    C3A terbentuk dari perpaduan CaO dan Al203.
  2. Tricalcium silicate (C3S)
    Senyawa ini dibentuk oleh reaksi antara CaO dan SiO2.
  3. Dicalcium Silicate (C2S)
    Senyawa ini juga dihasilkan oleh reaksi antara CaO dan SiO2.
  4. Tetracalcium Aluminoferrite (C4AF)
    C4AF dibentuk dari CaO, Al203, Fe203.
Semen merupakan salah satu bahan dasar penting untuk penyemenenan selubung sumur minyak, gas, dan panas bumi. Keberhasilan penyemenan pada dasarnya ditentukan oleh dua hal, yaitu :
  • Kwalitas bahan penyemenan yang terdiri dari semen dasar (Neat Cement)
  • Aditif. Komposisi bahan-bahan additif yang digunakan untuk optimalisasi penyemenan.

Operasi penyemenan yang tidak sempurna dapat menimbulkan banyak masalah, antara lain sulitnya mengontrol produksi pada tiap-tiap lapisan formasi produktifnya. Oleh karna itu type penyemenan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :

1. Primary Cementing adalah penyemenan yang pertama kali dilakukan setelah casing diturunkan kelubang sumur. Primary Cementing juga terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :
  • Penyemenan Conductor Casing.
  • Penyemenan Surface Casing.
  • Penyemenan Intermediate.
  • Penyemenan Production Casing.

2.Secondary Cementing adalah penyemenan tahap kedua atau penyemenan ulang untuk menyempurnakan primary cementing . Secondary Casing juga terdiri dari beberapa bagian yaitu :
  • Squeeze Cementing : Penyemenan yang bertujuan untuk memperbaiki kebocoran atau kerusakan pada casing atau juga memperbaiki penyemenan pada Primary cementing yang belum sempurna.
  • Re - Cementing : Untuk memperluas perlindungan casing diatas top semen serta menyempurnakan penyemenan pertama.
  • Plug Back Cememting : tujuan untuk menutup atau meninggalkan sumur (Abandonment Well) Dan menutup zona air dibawah zona produksi minyak.

Setelah melakukan tahap tersebut maka tujuan penyemenan yang kita harapkan dapat tercapai. Adapun tujuan dari penyemenan yang kita lakukan antara lain :
  1. Melindungi dan melekatkan casing pada dinding formasi.
  2. Menutup daerah hilang sirkulasi dan mengisolasi lapisan dibelakang casing agar tidak terjadi komunikasi antar lapisan.
  3. Mencegah penyusupan gas atau fluida formasi yang bertekanan tinggi ke celah antara casing dan formasi, yang dapat menimbulkan masalah yang yang membahayakan dipermukaan.
  4. Menutup sumur yang akan ditinggalkan.
  5. Memperbaiki casing yang rusak.
  6. Memperbaiki kesalahan pada waktu perforasi.

    Oleh karna itu semen dapat diklasifikasikan atau dikelompokan menjadi beberapa type menurut API (API spec. 10) yaitu :
  • Kelas A : Digunakan untuk penyemenan selubung sampai kedalaman 1830 meter (6000 ft) dan apabila sifat-sifat khusus dari formasi tidak disyarat.
  • Kelas B : Digunakan untuk sumur sampai kedalaman 1830 meter (6000 ft) apabila kondisi formasi membutuhkan tahan sulfat sedang sampai tahan sulfat tinggi.
  • Kelas C : Digunakan pada sumur dengan kedalaman 1830 meter (6000 ft) apabila kondisi membutuhkan sifat kekuatan awal yang tinggi.
  • Kelas D : Digunakan untuk sumur dengan kedalaman 1830 meter (6000 ft) sampai kedalaman 3050 meter (10000 ft) dengan kondisi suhu dan tekanan sedang.
  • Kelas E : Digunakan untuk sumur dengan kedalaman 3050 meter (10000 ft) sampai kedalaman 4270 meter (14000 ft) dengan kondisi suhu dan tekanan tinggi.
  • Kelas F : Digunakan untuk sumur dengan kedalaman 3050 meter (10000 ft) sampai kedalaman 4880 meter (16000 ft) dengan kondisi suhu dan tekanan tinggi.
  • Kelas G : Digunakan sebagai semen pemboran dasar untuk kedalaman 2440 meter (8000 ft), atau dapat digunakan dengan akselerator dan retarder untuk memperoleh batas jangkauan kedalaman sumur dan suhu yang lebuh luas.
  • Kelas H : Digunakan sebagai semen pemboran dasar untuk kedalaman sampai 2440 meter (8000 ft) dan dapat digunakan dengan penambahan akselerator dan retarder untuk memperoleh batas jangkauan suhu dan kedalaman sumur yang lebih luas.
  • Kelas J : Digunakan untuk semen dasar pemboran untuk kedalaman 3660 meter (12000 ft) samapai kedalaman 4880 meter (16000 ft) pada kondisi suhu dan tekanan yang amat tinggi atau dapat digunakan dengan penambahan akselerator dan retarder untuk memperoleh batas jangkauan sumur dan suhu yang lebih besar.
Dari Type - type semen diatas dapat ditambahkan campuran suatu bahan kimia tertentu yang dikenal dengan :
  • Additive semen
Berbagai jenis additive telah banyak digunakan dalam penyemenan sumur-sumur minyak, gas dan panas bumi, dengan mempertimbangkan kondisi sumur seperti kedalaman, temperatur, dan tekanan.
Beberapa operator menggunakan berbagai jenis additive semen untuk berbagai kebutuhan, antara lain untuk :
  1. Menambah dan mengurangi berat bubur semen.
  2. Menambah volume bubur semen dengan biaya yang relatif rendah.
  3. Mempercepat atau memperlambat waktu pengenjalan (thickening time).
  4. Meningkatkan kekuatan.
  5. Mengurangi water loss.
  • Accelerators


Accelerators adalah zat yang dapat mempercepat proses pengerasan pada bubur semen, sehungga thickening time menjadi lebih singkat. Accelerator yang biasa digunakan adalah calcium chloride (CaCl2), sodium chloride (Salt-NaCl), gypsum cement, sodium silicate (Na2SiO2), air laut.
Cara Konvensional untuk mempercepat proses pengerasan bubur semen adalah dengan memperbesar densitas semen atau mengurangi jumlah air.
  • Light Weight Additive
Additive ini berfungsi untuk membuat bubur semen lebih ringan. Digunakan untuk penyemenan pada formasi yang lemah dan tidak kuat menahan berat kolom semen.
  • Heavy Weight Additive
Additive ini berfungsi untuk pemberat bubur semen. Additive ini digunakan untuk penyemenan pada formasi yang memiliki tekanan cukup tinggi, sehingga tekanan dalam kolom semen mampu mengimbangi tekanan formasi.
  • Retarder
    Semen retarder adalah additive yang digunakan untuk memperpanjang waktu proses pengerasan bubur semen. Biasanya additive ini digunakan untuk penyemenan sumur-sumur dalam yang bertemperatur tinggi. Sehingga bubur semen tidak mengeras sebelum target tercapai.
  • Lost Circulation – Control Agents

Additive jenis ini digunakan untuk menanggulangi kehilangan bubur semen pada saat proses penyemenan. Ada dua cara untuk menanggulangi kehilangan bubur semen, Yaitu :
  1. Dengan mengurangi densitas bubur semen.
  2. Dengan menambahkan material penyumbat, seperti serbuk gergaji, bubur kayu, plastik, dsb
Cara lain adalah dengan menambahkan nitrogen kedalam system Lumpur.
  • Friction Reducer
Additive ini berfungsi untuk mengurangi kekentalan bubur semen, serta membuat turbulensi aliran bubur semen pada laju pemompaan yang rendah. Friction reducer juga sering dikenal dengan nama cement dispersant.
Bagaimana Sifat dasar semen itu sendiri ?
Adapun beberapa yang menjadi sifat dasar semen dan merupakan bagian yang penting untuk sebuah proses penyemenan yaitu :
  1. Densitas

Rapat jenis dari bubur semen ( slurry) ditentukan oleh perbandingan campuran air dan bubuk semen, dimana makin tinggi kadar air maka makin kecil harga kerapatan bubur semen. Dapat dirumuskandengan persamaan :
Dbs = Gbk + Gw + Ga / Vbk + Vw + Va
Keterangan :
o Dbs = densitas suspensi semen
o Gbk = berat bubuk semen
o Ga = berat aditif
o Gw = berat air
o Vbk = volume suspensi semen
o Vw = volume air
o Va = volume aditif
2. Thickening Time


Thickening time ialah waktu yang diperlukan bubur semen untuk mencapai harga konsistensi 100 Bc. Persamaan umum :
Bc = (T - 78 x 2)/20
Keterangan :
Bc = konsistensi suspensi semen, (Uc)
T = harga torsi pada pembacaan alat, (g-cm)
3. Filtration Loss

Filtration loss adalah peristiwa hilangnya cairan dan suspensi semen kedalam formasi permeable yang dilaluinya. Ciran ini disebut dengan filtrat, filtrate kehilangan filtrate ini tidak boleh terlalu banyak, karena akan menyebabkan suspensi semen kekurangan air.
4. Water Cement Ratio (WCR)
Water cement ratio ialah perbandingan air yang dicampur dengan bubuk semen sewaktu suspensi semen dibuat. Jumlah air yang dicampurkan tidak boleh lebih atau kurang, karena akan mempengaruhi baik buruknya ikatan semen nantinya.
5. Waiting On Cement

Waiting On Cement atau waktu menunggu pengerasan suspensi semen yaitu waktu yang dihitung dari saat viper plug diturunkan kemudian plug dibor kembali untuk operasi selanjutnya. WOC ditentukan oleh berbagai faktor seperti tekanan dan temperatur sumur, WCR, kuat tekan dan aditif-aditif yang dicampur kedalam bubur semen yang pada umumnya sekitar 24 jam.
6. Permeabilitas
Permeabilitas diukur pada semen yang mengeras, maksudnya sama dengan permeabilitas batuan formasi yang berarti kemampuan suatu media untuk mengalirkan fluida. Semakin besar permeabilitas semen akan semakin banyak fluida yang melalui semen tersebut. Dalam hasil penyemenan permeabilitas yang diinginkan adalah tidak ada atau sekecil mungkin. Menurut rekomendasi dari API permeabilitas batuan semen adalah tidak boleh lebih dari 0,01 md.
Perhitungan Pemeabilitas (K) Satuan (mD) dapat dihitung dengan persaman darcy : 

k = O x w x c x L x 2 / A x 200

Keterangan :
K = Permeabilitas, md
O = Ukuran orifice
L = Panjang sample, cm
C = Mercury reading
A = Luas permukaan, cm²
W = Water reading
200 = Konstanta yang ditentukan waktu kalibrasi orifice
7. Compressive Strength

Kekuatan pada semen dapat dibagi menjadi dua, yaitu compressive strength dan shear bond strength.
  • Compressive strength didefinisikan sebagai kekuatan semen dalam menahan tekanan-tekanan horizontal
  • shear bond strength didefinisikan sebagai kemampuan semen untuk menahan tekanan/beban dari arah vertical.
Pada temperatur tinggi akan terjadi gangguan pada kekuatan semen seiring dengan bertambahnya suhu, hal ini lebih dikenal dengan “strength retrogetion”. Hal ini mengubah komposisi komponen semen dan menyebabkan kekuatan dari semen hilang.
8. Shear Bond Strength
Shear bond strength didefinisikan kekuatan semen dalam menahan berat casing. Harga shear bond strength ini dapat dihitung dengan cara mengukur gaya tekan (compressive strengt)
9 Viskositas
Pengukuran viskositas pada bubur semen menggunakan istilah konsistensi karena bubur semen merupakan fluida non-newtoian. Harga konsistensi ini dapat dipengaruhi oleh kadar air dalam bubur semen dan dapat pula diubah dengan menggunakan bahan adiktiv
10 Hidrasi Semen

Hidrasi semen Portland adalah suatu reaksi kimia yang berurutan antara clinker, kalsium sulfat dan air sampai akhirnya suspensi semen mengeras. Akan Tetapi ada beberapa parameter yang perlu ditambahkan. Hidrasi dapat di kelompokan menjadai 2 kelompok yaitu :
1. Hidrasi dengan temperatur rendah
2. Hidrasi denga n temperatur tinggi.


Beberapa dasar pertimbangan penyemenan ?
Ada beberapa dasar pertimbangan yaitu :
  1. Lubang sumur
  2. Fluida pemboran
  3. Casing
  4. Pekerjaan Rig
  5. Komposisi Penyemenan
  6. Campuran bahan bahan sement
  7. Orang atau pekerja
  8. Temperatur

Jadi, Semen terdiri dari berbagai campuran bahan kimia yang penggunaanya disesuaikan dengan kebutuhan. sifat semen sendiri sangat di pengaruhi oleh lingkungan, oleh karna itu pengambilan keputusan harus mempertimbangkan beberapa faktor yang telah dibahas diatas. ada beberpa tahap / proses cementing yang seca umum dapa di jabarkan , yaitu :

1. Tahap awal : Pengumpulan data, estimasi keekonomian, bahan yang di perlukan , dsbnya.
2. Tahap Pelaksanaan : Prosedur pengerjaan sangat bergantung pada personal pekerja yang melaksanakan SOP ( Standart Operasional Prosedur)
3. Tahap Pasca : perawatan sumur, penmgecekan sumur, dsbnya.



Sumber tulisan :
  1. API Apecification for Material and Testing for Well Cement”, API Spec 10, 4” Edition, 1988
  2. Diktat Kuliah Teknik Pemboran II, Jurusan Teknik Perminyakan, Universitas, Trisakti
  3. Penuntun Praktikum Teknik Lumpur Pemboran, Laboratorium Teknik Pemboran Dan Produksi, Jurusan Teknik Perminyakan, Jakarta, 2001
  4. “ Cementing Technology”, Dowell Schlumberger., 1984
  5. Dwight, K, Smith, “Cementing”, Monograph Volume 4 Of The Henry L Doherty Series, New York, 1976


    Disusun:
    T. Dhenny Farial Pratama, ST
    Cementer - COSL Indo
    China Oilfield Service Limited

Selasa, 31 Juli 2012

Story from John Maxwell's wife

Suatu ketika istri John Maxwell (pembicara motivator top) Margaret, sedang menjadi pembicara di salah satu sesi seminar tentang "kebahagiaan". Maxwell sang suami duduk di bangku paling depan dan mendengarkan.

Di akhir sesi, semua pengunjung bertepuk tangan dan tiba, sesi tanya jawab.

Setelah beberapa pertanyaan, seorang ibu mengacungkan tangannya untuk bertanya..
"Mrs. Margaret, apakah suami Anda membuat Anda bahagia?"

Seluruh ruangan langsung terdiam. Satu pertanyaan yang bagus.
Margaret tampak berpikir beberapa saat dan kemudian menjawab, "Tidak..."

Seluruh ruangan terkejut. "Tidak..." katanya sekali lagi,"John Maxwell tidak bisa membuatku bahagia."

Seisi ruangan langsung menoleh ke arah Maxwell. Maxwell juga menoleh-noleh mencari pintu keluar. Rasanya ingin cepat-cepat keluar. Kemudian, lanjut Margaret, "John Maxwell adalah seorang suami yang sangat baik.

Ia tidak pernah berjudi, mabuk-mabukan, main serong. Ia selalu setia, selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani. Tapi, tetap dia tidak bisa membuatku bahagia."

Tiba-tiba ada suara bertanya, "Mengapa?"

"Karena," Jawabnya, "Tidak ada seorang pun di dunia ini yang bertanggung jawab atas kebahagiaanku selain DIRIKU SENDIRI."

Margaret mengatakan, tidak ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia. Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu, hobimu.
Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia.

Karena yang bisa membuat dirimu bahagia adalah dirimu sendiri..
Kamu bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Kalau kamu sering merasa berkecukupan, tidak pernah punya perasaan minder, selalu percaya diri, kamu tidak akan merasa sedih.

Sesungguhnya pola pikir kita yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak, bukan faktor luar. Bahagia atau tidaknya hidupmu bukan ditentukan oleh seberapa kaya dirimu, cantik istrimu/gagah suamimu, atau sesukses apa hidupmu.

Bahagia adalah "PILIHANMU SENDIRI"

Senin, 30 Juli 2012

Kewajiban Muslim Sebelum Tidur

Ada ilmu baru nih SEBELUM tidur, Rasulullah SAW berpesan kepada Aisyah ra :

"Ya Aisyah jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara, yaitu :
1. Sebelum khatam Al Qur'an
2. Sebelum membuat para Nabi memberimu syafaat di hari akhir
3. Sebelum para muslim meridhoi kamu
4. Sebelum kau laksanakan haji dan umroh"

Bertanya Aisyah :
"Ya Rasulullah.. Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?"

Rasul tersenyum dan bersabda : 1. "Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur'an."  Bismillaahir rohmaanir rohiim,
Qulhualloohu ahad' Alloohushshomad' lam yalid walam yuulad' walam yakul lahuu kufuwan ahad' (3x)

2. "Membaca sholawat untuk ku dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberi syafa'at di hari kiamat“.  Bismillaahir rohmaanir rohiim, Alloohumma shollii 'alaa  Muhammad wa'alaa alii  Muhammad (3x)“

3. "Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meridhoi kamu“. Astaghfirulloohal adziim aladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih (3x)

4. "Perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka seakan - akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh“.
Bismillaahir rohmaanir rohiim, Subhanalloohi Walhamdulillaahi walaailaaha illalloohu alloohu akbar (3x)



By : 
T. Dhenny Farial Pratama, ST

Sabtu, 21 Juli 2012

Hikmah Sahur di Bulan Ramadhan

Hikmah Sahur dalam Puasa

Allah mewajibkan puasa kepada kita sebagaimana telah mewajibkan kepada orang - orang sebelum kita dari kalangan Ahlul Kitab Allah berfirman (yang artinya) :
"Wahai orang-orang yg beriman diwajibkan atas kamu puasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebeleum kalian agar kalian bertaqwa." (Surat Al- Baqoroh :183)
Waktu dan hukumya pun sesuai dgn apa yg diwajibkan pada Ahlil Kitab yakni tak boleh makan dan minum dan menikah setelah tidur. Yaitu jika salah seorang mereka tidur tak boleh makan hingga malam selanjut demikian pula diwajibkn atas kaum muslimin sebagaimana kami telah terangkan di muka krn dihapus hukum tersebut Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam menyuruh sahur sebagai pembeda antara puasa kita dgn puasa Ahlul Kitab.
Dari Amr bin 'Ash radhiallahu 'anhu Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wasallam bersabda (yang artinya): "Pembeda antara puasa kita dgn puasa Ahlul Kitab adl makan sahur".   (HR Muslim (1096)).

Keutamaan Sahur
.
Dari Salman radhiallahu 'anhu Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya): "Barokah ada pada tiga perkara : Jama'ah Tsarid dan makan sahur." (HR. Thabrani dalam "Al-Kabir" (6127) Abu Nu'aim pada "Dzikru Akhbari Ashbahan" (1/57))
Dan dari Abu Hurairah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya): "Sesungguh Allah menjadikan barakah itu pada makan shaur dan kiloan".   (HR. Asy-Syirasy (Al-Alqab) sebagaimana dalam (Jami'as Shaghir) (1715) dan Al-Khatib (Al-Muwaddih) (1/263) dari Abi Hurairah dgn sanad yg lalu. Hadits ini HASAN)
Dari Abdullah bin Al-Harits dari seorang sahabat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam : Aku masuk menemui Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam ketika dia makan sahur beliau berkata (yang artinya): "Sesungguh makan sahur adl barokah yg Allah berikan pada kalian maka janganlah kalian tinggalkan".   (HR Nasa'I (4/145) dan Ahmad (5/270) sanad SHAHIH).
Keberadaan sahur sebagai barokah sangatlah jelas krn dgn makan sahur berarti mengikuti sunnah menguatkan dalam puasa menambah semangat utk menambah puasa krn merasa ringan orang yg puasa dalam makan sahur juga menyelisihi Ahlul Kitab krn mereka tak melakukan makan sahur. Oleh krn itu Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wasallam menamai makan pagi yg diberkahi sebagaimana dalam dua hadits Al-Irbath bin Sariyah dan Abi Darda' radhiallahu 'anhuma "Marilah menuju makan pagi yg diberkahi : yakni sahur." (hadits Al-Irbath: diriwayatkan oleh Ahmad (4/126) dan Abu Daud (2/303)).

Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yg sahur.

Mungkin barokah sahur terbesar adl Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan meliputi orang-orang yg sahur dgn ampunan-Nya memenuhi mereka dgn rahmat- Nya malaikat Allah memintakan ampunan bagi mereka berdo'a kepada Allah agar memaafkan mereka agar mereka termasuk orang-orang yg dibebaskan oleh Allah di bulan Ramadhan.
Dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu 'anhu Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya): "Sahur itu makanan yg barokah janganlah kalian meninggalkan walaupun hanya meneguk seteguk air krn Allah dan malaikat- Nya bershalawat kepada orang-orang yg sahur."
Oleh sebab itu seorang muslim hendak tak menyia-nyiakan pahala yg besar ini dari Rabb yg Maha Pengasih. Dan sahur seorang mukmin yg paling afdhal adl korma.
Bersabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam (yang artinya): "Sebaik-baik sahur seorang mukmin adl korma."   (HR Abu Daud (2/303) Ibnu Hibban (223) Baihaqi (4/237)).
Barangsiapa yg tak menemukan korma hendak bersungguh-sungguh utk berbuka walau hanya dgn meneguk satu teguk air krn fadhilah (keutamaan) yg disebutkan tadi dan krn sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam (yang artinya): "Makan sahurlah kalian walau dgn seteguk air."  

Hukum Mengakhirkan sahur.

Disunnahkan mengakhirkan sahur sesaat sebelum fajar krn Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam dan Zaid bin Tsabit radhiallahu 'anhu melakukan sahur ketika selesai makan sahur Nabi Shalallahu 'Alaihi wasallam bangkit utk shalat subuh dan jarak (selang waktu) antara sahur dan masuk shalat kira-kira lama seseorang membaca lima puluh ayat di kitabullah.
Anas radhiallahu 'anhu meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit radhiallahu 'anhu: "Kami makan sahur bersama Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam kemudian beliau shalat aku tanyakan (kata Anas): "Berapa lama jarak antara adzan dan sahur? Beliau menjawab: "Kira-kira 50 ayat membaca Al-Qur'an."  (HR. Bukhori (4/118) Muslim (1097)).
Ketahuilah wahai hamba Allah –mudah-mudahan Allah membimbingmu- kamu diperbolehkan makan minum dan jima' selama ragu telah terbit fajar atau belum dan Allah dan Rasul-Nya telah menjelaskan batasan-batasan hingga jelaslah sudah krn Allah Jalla Sya'nuhu memaafkan kesalahan kelupaan serta membolehkan makan minum dan jima' ada penjelasan sedangkan orang ragu belum mendapat penjelasan. Sesungguh kejelasan adl satu keyakinan yg tak ada keraguan lagi jelaslah.

Hukum Sahur

Oleh krn itu Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam memerintahkan –dengan perintah yg sangaat ditekankan- Beliau bersabda (yang artinya): "Barangsiapa yg mau berpuasa hendaklah sahur dgn sesuatu."  
Dan bersabda (yang artinya): "Makan sahurlah kalian krn dalam sahur ada barokah."   (HR Bukhori (4/120) Muslim (1095) dari Anas).
Kemudian menjelaskan tinggi nilai sahur bagi umat beliau bersabda (yang artinya):
"Pembeda antara puasa kami dan Ahlul Kitab makan sahur."  
Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam melarang meninggalkan beliau bersabda (yang artinya):
"Sahur adl makanan yg barokah janganlah kalian tinggalkan walaupun hanya meminum seteguk air krn Allah dan Rasul-Nya memberi shalawat kepada orang yg sahur".   (HR Ibnu Abi Syaibah (3/8) Ahmad (3/123/44) dari tiga jalan dari Abi Said al-Khudri. sebagian menguatkan yg lain).
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya): "Sahurlah kalian walaupun dgn setengah air."   (HR Abu Ya'la (3340) dari Anas ada kelemahan didukung oleh hadits Abdullah bin Amr di Ibnu Hibban (no.884) pada An'anah Qatadah: Hadits hasan).
Saya katakan: kami berpendapat perintah nabi Shalallahu 'Alaihi wasallam ini sangat ditekankan anjuran hal ini terlihat dari tiga sisi :
1.    Perintahnya.
2.    Sahur adl syiar puasa seorang muslim dan pemisah antara puasa kita dan puasa Ahlul Kitab.
3.    Larangan meninggalkan sahur
Inilah qarinah yg kuat dan dalil yg jelas. Walaupun demikian Al-Hafidz Ibnu Hajar menukilkan dalam kitab "Fathul Bari" (4/139) ijma' atas sunnahnya! Wallahu A'lam


Sumber : Syaikh Salim bin 'Id Al-Hilaaly Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid

Jumat, 20 Juli 2012

Memaknai Arti Tadarus Qur'an

Assalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh

Ramadan, merupakan bulan kesucian. Pada bulan ini semua masyarakat muslim bersama-sama menunaikan amalan-amalan bulan Ramadan. Mulai dari puasa Ramadan, hingga shalat Tarawih dan Witir. Semua dilakukan dengan penuh keikhlasan dan kebahagiaan.


Berbicara tentang amalan bulan Ramadan, tentu kita akan berbicara pula tentang tadarus Al Quran. Tadarus Al Quran merupakan salah satu dari sekian banyak amalan di bulan Ramadan.

Kata tadarus merupakan salah satu kata dari bahasa Arab yang memiliki arti mempelajari. Jadi arti dari tadarus Al Quran adalah mempelajari isi kandungan Al Quran. Arti kata mempelajari di sini ada tiga arti, yakni membaca dengan benar, menelaah maksud ayat yang dibaca, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
وَمَا اجتَمَعَ قَومٌ في بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتلونَ كِتابَ اللهِ وَيتَدارَسُونَهُ بَينَهُم إِلا نَزَلَت عَلَيهُم السَّكيْنَة وَغَشِيَتْهم الرَّحمَة وحَفَتهُمُ المَلائِكة وَذَكَرهُم اللهُ فيمَن عِندَهُ
“Dan tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu masjid dari masjid-masjid Allah, untuk membaca Al Qur’an dan mereka saling mempelajarinya di antara mereka, melainkan akan diturunkan kepada mereka ketenangan, diliputi rahmat, dan dikelilingi malaikat, dan mereka akan disebut-sebut Allah dihadapan makhluq-makhluq yang ada di sisi-Nya (para malaikat).” [1]
Kata تَدَارُسٌ tadaarusun jika diwaqaf menjadi tadaarus berasal dari kata دَرَسَ darasa yang artinya adalah belajar. Kemudian mengikuti wazan تَفَاعَلَ tafaa’ala, sehingga mauzunnya menjadi تَدَارَسَ tadaarasa. Fi’il yang mengikuti wazan ini salah satunya mempunyai arti لِلْمُشَارِكَةِ fa’il (subjek) dan maf’ulnya (objek) bersamaan dalam melakukan perbuatan, sehingga artinya menjadi saling mempelajari. Kemudian ditashrif :
تَدَارَسَ – يَتَدَارَسُ – تَدَارُساً
Sehingga mendapatkan kata تَدَارُساً tadaarusan, yang berkedudukan sebagai mashdar. Sehingga artinya adalah pembelajaran secara bersama-sama, allohu a’lam.
ٍSeperti yang terdapat pada kalimat :
وَيتَدَارَسُوْنَهُ بَينَهُم
“Dan mereka saling mempelajarinya di antara mereka,”
Kata يتَدَارَسُوْنَ yatadaarasuuna, terdiri dari kata يَتَدَارَسُ yatadaarasu dan dhomir muttashil هُمْ hum  (mereka). Sehingga artinya menjadi mereka saling mempelajari. Syaikh ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan maknanya adalah saling mempelajari sebagian mereka dengan sebagian yang lain.
Sedangkan kalimat :
يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ
Mereka membaca Kitab Allah (yaitu Al Qur’an).”
Yaitu membaca lafazhnya dan maknanya. Membaca lafazhnya berarti membaca zhohir dari Al Qur’an tersebut, sedangkan membaca maknanya berarti membaca apa yang terkandung dalam Al Qur’an.
Orang yang berkumpul untuk membaca Al Qur’an ada dua makna :
- Yang pertama, mereka benar-benar dalam rangka membaca Al Qur’an.
- Yang kedua, mereka dalam rangka mempelajari ilmu Al Qur’an walaupun tidak membacanya. [3]
Kata يَتْلُو dalam kedudukan tashrif menduduki tempat ke dua yaitu sebagai fi’il mudhori’ (kata kerja sekarang/akan datang) :
تَلَى – يَتْلُو – تِلاَوَةً
Maka didapatkan kata تِلاَوَةٌ tilaawah sebagai mashdar, yang secara tekstual bisa diartikan pembacaan.

Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa tilaawah al qur’an (membaca al qur’an) ada 2 macam :
- Tilaawah hukmiyyah, yaitu membenarkan segala khabar dari Al Qur’an dan melakukan segala ketetapan hukumnya dengan cara melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya.
- Tilaawah lafzhiyyah, yaitu membacanya (zhohir ayatnya-ed). Telah banyak dalil-dalil yang menerangkan keutamaannya, baik keseluruhan Al Qur’an, atau surat tertentu atau ayat tertentu. [4]
Dijelaskan oleh Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah di dalam Syarh Al Arba’in An Nawawiyah ketika menjelaskan hadits di atas, bahwa orang yang berkumpul untuk membaca Al Qur’an yaitu yang benar-benar dalam rangka membaca lafazh Al Qur’an ada 3 keadaan :
  • Mereka membaca Al Qur’an bersama-sama dengan satu mulut dan satu suara. Jika untuk pengajaran maka ini diperbolehkan, sebagaimana seorang guru membaca satu ayat kemudian diikuti oleh murid-muridnya dengan satu suara. Jika digunakan untuk perkara ibadah maka itu bid’ah, karena hal yang demikian tidak diriwayatkan dari shahabat ataupun dari tabi’in.
  • Mereka berkumpul, kemudian salah seorang membaca dan yang lain menyimak, kemudian yang kedua bergantian membaca, kemudian yang ketiga, kemudian yang keempat dan seterusnya sampai semuanya mendapat giliran membaca. Kondisi ini ada 2 bentuk :
  1. Mengulang-ulang bacaan yang sama. Misalnya yang pertama membaca satu halaman, kemudian yang kedua membaca halaman yang sama, kemudian yang ketiga membaca halaman yang sama dan seterusnya, maka ini diperbolehkan. Terutama bagi para penghafal Al Qur’an yang ingin memperkokoh hafalannya.
  2. Membaca bacaan yang berbeda. Misalnya yang pertama membaca bacaan yang pertama, kemudian yang kedua membaca bacaan yang lain, maka ini juga diperbolehkan.
Sebagaimana ulama kami dan masyayikh kami melakukan hal ini, misalnya yang pertama membaca surat Al Baqarah, yang kedua membaca surat yang kedua, yang ketiga membaca surat yang ketiga, dan seterusnya. Salah seorang membaca dan yang lainnya mendengarkan. Dan bagi yang mendengarkan hukumnya sama dengan yang membaca dalam hal pahalanya. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam kisah Nabi Musa dan Nabi Harun ‘alaihimassalam :
قَالَ قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيمَا
“Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, maka tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus.” [Yunus : 89]
Dan doa Nabi Musa ‘alaihissalam sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala :
وَقَالَ مُوسَى رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالاً فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَلا يُؤْمِنُوا حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ* قَالَ قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا
Musa berkata : “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan kami akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih.” Allah berfirman : “Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua.” [Yunus : 88-89]
Disebutkan bahwasannya ketika itu Nabi Musa berdoa dan Nabi Harun mengaminkan doa Nabi Musa. Dan ini yang disyari’atkan bagi seseorang yang mendengarkan bacaan seorang pembaca Al Qur’an, jika pembaca tadi sujud maka si pendengar juga ikut sujud.
  • Mereka berkumpul, setiap orang membaca untuk dirinya sendiri, dan yang lain tidak mendengarkannya. Dan ini yang terjadi sekarang, didapati orang-orang di dalam masjid, semuanya membaca untuk dirinya sendiri dan yang lain tidak mendengarkannya.
Sehingga kalau hanya membaca Al Qur’an saja tanpa membahas kandungan yang terdapat di dalam Al Qur’an, tidak disebut dengan tadaarus, akan tetapi disebut dengan تِلاَوَةُ الْقُرْآن tilaawatul qur’an (membaca al qur’an).
Wallohu a’lamu bish showab


Semoga Tulisan ini dapat bermanfaat bagi saudara-saudara ku yang sedang menjalan kan ibadah puasa.

Salam Hangat ku:

T. Dhenny Farial Pratama, ST



Drilling with casing: Are you damaging your casing?

The operator tested and inspected casing used in drilling South Texas wells and found no damage that prevented casing reuse, with minor repairs.

Drilling with casing provided ConocoPhillips an effective means to reduce drilling costs in South Texas, with no observed reduction in the casing’s mechanical integrity. In addition to following traditional drilling practices – like minimizing dog legs – wear bands and stabilizers can be installed to mitigate effects of wear and fatigue when drilling with casing. Inspection of a string of 7-in. casing used to drill 6,232 ft, and successful completion of 82 intervals over the last three years provide convincing evidence that neither wear nor fatigue are significant factors for casing used for drilling.

INTRODUCTION AND BACKGROUND

ConocoPhillips adopted a drilling with casing program in July 2001 to reduce drilling costs in its South Texas
operations.1,2,3 While eliminating drill string tripping and reducing lost circulation and well control incidents has significantly increased drilling efficiency, use in drilling also subjects the casing to atypical wear and damage. The inability to accurately measure this damage has created a concern both within the industry and ConocoPhillips that using casing for drilling operations may compromise the mechanical integrity of the material.1,3 A reduction in mechanical integrity is a heightened concern throughout the life cycle of the wellbore since it can result in extensive well intervention, or well loss. When used for drilling, the casing
transmits torque and bit weight through rotation of the string and mechanical compression of the bottom portion of casing. These operating conditions generate two types of damage: 1) Wear: Side loads, or lateral loads, are applied to the casing due to wellbore curvature and buckling; and 2) Fatigue, which occurs when metal is subjected to cyclic loads that change the microstructure and promote crack development. This is generated by rotating the casing when it is bent and through buckling in the lower portion of the string.4 Fatigue cracks can occur in the tube body, pin ends or couplings, and act as stress concentrators. Increased stress levels from either wear or fatigue cracks reduce the casing’s capacity to withstand internal/external
pressure, and tensile loads. The operator recognized the potential risks associated with wear and fatigue. Stabilizers and wear rings are routinely used to mitigate this damage. Since the casing is not normally tripped, however, the string cannot be inspected for wear and fatigue. In South Texas, ConocoPhillips evaluated this concern through two approaches. First, while drilling a Zapata County Lobo well, it had to pull and lay down the 7-in. casing after drilling from 884 ft to 7,116 ft (6,232 ft). This allowed for inspecting thecasing and collecting first-order data regarding the wear/fatigue damage, but offered only a single data point. Additionally, the operator fracture stimulates its South Texas wells, which provides second-order data regarding damage to the string. Data from both approaches are presented here. ConocoPhillips has had a sustained multi-rig development program in the Lobo trend of South Texas since 1997. After optimizing the drilling program using conventional drilling methods, it conducted a field trial of the patented Casing Drilling system, followed by expansion to three Genesis rigs with 86 wells drilled to date using this technology.3 A typical casing and completion program for these wells is shown in Fig. 1. The system uses a wireline retrievable BHA and a casing string, as shown in Fig. 2. Recognizing the risks associated with abrasion, wear bands are crimped on the casing below couplings on a lower portion of the casing string, Fig. 3. Stabilizers,
are also crimped on the casing about every 1,000 ft to serve as keyseat wipers. Additionally, the stabilizers minimize deflection from buckling and reduce cyclic stress that drives fatigue.

INSPECTION RESULTS

While drilling a Zapata County Lobo well, a string of 7-in. 23-lb Mav95/P-110 BTC casing was used to drill 6,232 ft of 8⅞-in hole. While this occurrence resulted in non-productive time, it allowed inspection of the 7-in. casing for wear and fatigue cracks to provide firstorder data on the casing’s mechanical integrity. A total of 165 joints were sent to a storage yard for inspection. The pipe was cleaned and inspected as follows.

1. Tubes. Visual Tube Inspection. Initial visual inspection was performed to detect obvious mechanical damage, such as formation cuts or excessively deep slip cuts. Full Length Drift. Each joint was drifted full length using a drift mandrel to detect areas with reduced ID. The mandrel complied with API RP 5A5 Electromagnetic Inspection. An electromagnetic inspection was performed over the full length, excluding end areas. The unit was standardized using a test standard prepared from the pipe inspected with OD longitudinal and transverse notches meeting API Spec 5 CT. The unit was re-standardized as recommended in API RP 5A5. Gamma Ray Wall Thickness. The tubes, excluding end areas, were inspected for wear and reduced wall thickness using a chord-type gamma ray system. Single-wall thickness was measured, which would detect both uniform and eccentric wear.

2. Connections. Visual Connection Inspection. Coupling and pin threads were cleaned and visually inspected for thread form and damage, such as galling, tearing and wear. The connections were evaluated based on serviceability, rather than new connection requirements, since they were used. Blacklight Connection Inspection. Coupling and pin ends on the bottom 30 joints were inspected using this method to detect fatigue cracks. These joints were selected as they were buckled/rotated during drilling. Since the focus of was fatigue cracks generated while drilling, the inspection was performed in accordance with Standard DS-1.5
No joints were rejected for fatigue cracks or wear (wall thickness < 87.5% of nominal wall thickness per API Spec 5CT for new casing). The connections had varying amounts of galling and wear, which is expected with the connections being made up and broken out. Soft wheels and flapper wheels dressed the threads beyond the L7 area (Perfect Thread Length) as specified in API Spec 5B. Of the 165 joints, 117 were
successfully field repaired. Of the remaining 48, 20 required rethreading the coupling end, 18 required rethreading the pin end, and 10 required rethreading both coupling and pin. After the inspections were completed, the 48 joints noted above were repaired and the entire string was used to successfully drill 
7,050 ft of 8⅞-in hole on a subsequent Lobo-area well. In addition to the inspections performed on the tubulars noted above, the operator has pulled tubulars from various wells for a variety of reasons during this program. When this has occurred, visual and dimensional inspections were performed, with no indications of wear on the couplings or tubes. Modified couplings, which eliminate need for additional wear protection, were used on a recent well while drilling in 7-in. casing. After drilling 7000 ft in 117.5 hrs, the pipe was pulled and visually and dimensionally inspected, with only minimal wear observed.

COMPLETION OPERATIONS 

ConocoPhillips fracture stimulates all of its Lobo completions due to the low permeability and formation heterogeneity. High pressures and large volumes required in a fracture stimulation provide a second-order verification of casing mechanical integrity. That is, the casing is not directly inspected for reduced wall thickness and fatigue cracks, as was performed on string previously laid down, but rather pressure tests and pumping operations are performed, which demonstrate mechanical integrity. One can argue that successfully performing these completion operations does not quantitatively determine the degree of wear and fatigue; however, given that the operator has made over 82 completions with no failures due to wear or fatigue, indicating no wide-spread problem. When completing a Lobo well, a series of pressure tests are performed.
Before perforating, a frac stack is installed and the stack and production casing are pressure tested to 8,000 psi. The zone is then perforated and broken down. A typical zone requires 6,000 to 7,500 psi at 5 to 10 bpm, applied to the production casing, providing an additional pressure integrity test.
After break down, a data frac and frac are pumped down the production casing. In addition to internal pressure applied to the production string, the production casing by intermediate casing is pressured to 2,000 psi throughout the 1 to 3 hour pumping operation, thus pressure testing the intermediate casing above the top of cement. Again, no failures have occurred in the 82 completions made over the last 3 year period, which implies limited wear and fatigue damage to the casing.


ACKNOWLEDGEMENTS
The authors would like to thank ConocoPhillips for
its permission to publish this information, and Tesco
Corp. and GrantPrideco for the use of their graphics.


By: T. Dhenny Farial Pratama, ST
      Cementing Engineering
      China Oilfield Service Ltd. (COSL)

3 TIPE ISTRI

Tipe istri pendamping hidup ada 3 macam:
• Cerdas dan memiliki keluhuran budi pekerti, dan ini merupakan tingkatan istri terbaik.
• Shalihat dan memiliki kerelaan hati. Ini adalah tipe istri yang akan mengalirkan keridhaan hati.
• Tidak berilmu pengetahuan dan memiliki perangai yang buruk. Ini merupakan model istri yang paling menyusahkan dan memberatkan suami.
(DR. Mustafa Siba’i rahimahullah).

Saudaraku…
Tak bisa dipungkiri, bahwa di antara sumber kebahagiaan kita dalam hidup adalah memiliki pendamping hidup. Maka orang yang menikmati hidup melajang pada hakekatnya adalah mengejar kenikmatan hidup yang semu, walaupun segudang prestasi telah diraihnya. Dan telah berada di puncak karirnya.

Tidak berlebihan, jika masyarakat Arab menyebut orang yang masih hidup menyendiri dengan sebutan ‘Al Miskin’, orang yang tak punya apa-apa. Walau pun ia telah bergelar mangku bumi karena memiliki tanah dan lahan yang luas tak bertepi.
Hal ini senada dengan apa yang pernah disinggung oleh Nabi SAW, “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-bAik perhiasan dunia adalah perempuan yang shalihah.” Artinya, seorang laki-laki yang tak berharta, tapi telah menikah; maka ia adalah orang yang kaya. Karena ia telah memiliki perhiasan dunia termahal, yakni istri shalihah.

Untuk itu al Qur’an membahasakan tujuan asasi dari pernikahan adalah ‘litaskunu ilaiha’ dan bukan ‘litaskunu ma’aha’ (terciptanya ketenangan bathin dan bukan sekadar hidup dan tinggal bersama dalam satu atap).

Saudaraku…
Istri yang cerdas dan berbudi pekerti luhur, dapat menghadirkan surga dunia bagi suami dan anggota keluarganya. Kapal cinta akan berlayar meretasi samudera dengan tenangnya. Tak goyang diterpa ombak. Tiada tenggelam dihantam badai. Dan waspada terhadap karang yang bersembunyi dari pandangan mata. Kapal terus melaju hingga sampai di dermaga tujuan. ‘Baiti jannati’ rumahku adalah surgaku menjelma di alam realita.

Tipe kedua, istri shalihat dan penuh kerelaan hati. Dan istri semacam ini yang akan membuat suami senantiasa tersenyum siang dan malam. Berbunga-bunga sepanjang hari. Bila diperintah ia taat. Jika dipanggil ia datang menghampiri. Kala ditinggal suami bepergian jauh mengais rizki atau untuk urusan yang lain beberapa waktu lamanya, ia jaga kehormatan dirinya dan harta suaminya.
Diberi uang belanja yang mepet, cukup dan ia tidak berkeluh kesah. Diberi nafkah yang cukup, tiada henti lisannya mengucapkan terima kasih terhadap suaminya. Di sela-sela kesibukannya mengurusi pekerjaan rumahnya, ia sempatkan waktu untuk menambah wawasan keilmuannya dengan membaca buku, mendengarkan nasihat, menghafal al Qur’an dan seterusnya. Wajar jika suami, selalu rindu berdekatan dengannya.

Istri model ketiga, akan melahirkan prahara dalam keluarga. Memicu munculnya kemelut dan konflik di antara pasutri. Berapa pun dan apa pun yang diberikan suami kepada istrinya, ia tak pernah puas dan tak pernah ridha dengan suaminya. Itulah yang disebut dengan ‘baiti nari’ rumahku adalah nerakaku. Rumah bukan lagi menjadi tempat rehat bagi suami. Ia telah berubah menjadi hotel atau penginapan. Di mana suami tiada merasakan kenyamanan dalam keluarga. Sempit dan pengap itulah yang dirasakannya.

Para suami..
Mari kita evaluasi, istri kita termasuk dalam katagori istri yang mana? Pertama, kedua atau ketiga. Jika ia di tingkat kedua, kita bantu agar ia bisa naik tingkat yang lebih baik (pertama). Jika sudah berada di puncak, kita support agar ia tetap mempertahankan posisinya di puncak.
Jika berada di tingkat paling bawah, mari kita bersungguh-sungguh mendidiknya, sehingga ia bisa berada di urutan ke dua dan seterusnya.

Bagi anda yang masih hidup melajang…
Jangan terlalu banyak berangan-angan bisa mempersunting calon pendamping hidup yang memiliki kepribadian seperti Asma binti Abu bakar, Asma’ bin Umais atau Fatimah. Sementara anda tak pernah berupaya menjadi sosok seperti Zubair bin Awwam, Ja’far bin Abu Thalib dan Ali bin Abu Thalib. Tetapi anda rela terus berpredikat sebagai orang awwam.
Seperti disebutkan dalam sebuah sya’ir:
Anda menginginkan kesuksesan tapi anda tak menapaki jalan-jalan kesuksesan
Sesungguhnya kapal itu tak berlayar di atas daratan..

“Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a’yun waj’alna lil muttaqina imama”. Amien.